Pembeli adalah raja, yang harusnya dilayani dengan baik dan sopan. Seburuk apapun model pembeli atau customer tersebut, penyedia jasa, toko, perusahaan, bahkan PENJUAL BAKSO atau apapun bentuknya harusnya melayani permintaan pembeli/customer tersebut itu dengan sebaik-baiknya. Karena kesuksesan sebuah produk (dalam bentuk/kemasan apapun) salah satunya juga karena pembeli atau pengguna produk tersebut.

Saya punya pengalaman sedikit tentang hal ini. Baru saja Tadi malam saya sempat membelikan bakso untuk istri saya dengan pesanan 2 bakso, 2 tahu goreng, dan 1 gorengan. Ketika pesanan saya sampaikan, si penjual mengatakan “wah, baksonya 1 porsi 5 ribu!”. Yang karena saya tidak butuh sebanyak itu, dengan santai saya bilang “iya pak, kalau 5 ribu kebanyakan.”.

Si penjual bakso yang badannya lumaayan “ndut” itu dengan wajahnya yg tidak menampakkan keramahtamahan seorang penjual itu berkata “Yaa, kalau kebanyakan ya jangan beli mas!!“. Telinga saya yang mendengarnya langsung terasa panas..panass sekali.

“Ckckckck.betapa arogannya si penjual ini!” pikir saya. Koq bisa ya keluar kata-kata tersebut dari seorang PENJUAL BAKSO!!??!. Apa mungkin karena warung baksonya yang tidak pernah sepi dari pembeli dan baksonya selalu habis, menyebabkan si penjual bakso dengan entengnya mengatakan hal seperti itu kepada saya. Atau mungkin karena menurut dia saya hanya pembeli murahan kali ya??

Setelah itu, dengan perasaan kesal, saya hanya bilang “Oh iya pak, sepurane (mohon maaf).karena gak tau kalau harus beli 5 ribu”. Selanjutnya si penjual bakso hanya diam saja dan memasukkan 2 tahu goreng, 2 gorengan, dan 6 bakso ke wadah kresek plastik. Saya bayar bakso itu dengan harga 5 ribu rupiah dan langsung pulang dengan hati dongkol.

Disinilah letak permasalahan yang terkadang tidak dipahami oleh penjual atau penyedia jasa dalam melayani pelanggan atau pembelinya. Terkadang dianggap ilmu utk melayani customer itu hanya untuk perusahaan besar, sedangkan produk rumahan seperti si penjual penjual bakso diatas tidak perlu menerapkan hal ini. Padahal itu adalah anggapan yang salah besar. Kalau dari sedari kecil tidak memikirkan hal terbaik dalam memuaskan pelanggan ya jangan harap bisnis anda bisa menjadi besar, karena kepuasan pelanggan saat ini adalah hal penting bagi suatu bisnis dalam melebarkan/mengembangkan sayapnya untuk menjadi lebih besar dan terkenal.

Dari pengalaman saya diatas, baik seberapa terkenalnya perusahaan/produk anda atau seberapa larisnya barang dagangan anda, rasanya tetap tidak pantas kata/ucapan seperti diatas untuk dikeluarkan. Karena penjual yang baik adalah penjual yang bisa melayani kebutuhan pembelinya dengan permintaan yang terkadang tidak harus memenuhi target harga penjualan anda.

Sekali kali, pembeli adalah raja, dan jika si pembeli merasa puas dengan layanan si penjual, tentunya status pembeli tsb akan berubah menjadi “pelanggan setia”. Tapi sepertinya, status si penjual bakso yag rasanya enak itu akan segera hilang dan berubah menjadi “Warning!!! that product (bakso) by pak Ndut not recommended for you!.“. ;P